Tertindih Mahluk Halus saat Tidur

ruangmistis.xyz – ketika tertidur, namun jadi tersadar namun tubuh tidak akan bergerak, banyak orang yang beranggapan bahwa ketika itu dirinya sedangkan tertindih mahluk halus. tetapi bagaimana hal ini menurut pandangan medis? berikut pemaparan dr. Dyah Novita Anggraini.
Pernahkah anda merasakan seperti lumpuh dan tidak dapat menjalankan anggota badan, bicara atau apalagi berteriak dikala tidur biarpun kala itu kamu terasa menyadarinya?
Di penduduk fenomena ini dikenal bahwa saat perihal tersebut terjadi kamu sedang ditindih oleh mahluk halus. sedangkan bagaimana menurut pandangan medis terkait perihal ini?
Fenomena tidur layaknya ditindih dan tidak bakal bergerak ini benar terdapatnya dalam dunia medis, dan terjadinya hal ini bukan gara-gara faktor ditindih mahluk halus. dalam arti medis hal ini disebut dengan kelumpuhan tidur (sleep paralysis).
Pada ketika berjalan sleep paralysis, kamu berada di dalam kondisi paham sedang tidak akan bergerak. pada beberapa orang yang mengalami sleep paralysis biasanya disertai bersama tanda-tanda layaknya tertekan ataupun tercekik.
Terdapat 2 fase utama tidur, yakni Non-Rapid Eye Movement (NREM) dan Rapid Eye Movement (REM). Kelumpuhan kala tidur diyakini berjalan akibat terganggunya fase tidur REM (Rapid Eye Movement) dan mengundang terjadinya atonia otot atau otot tidak akan berkontraksi. berikut penjelasannya:
• Non-REM (NREM), atau Non-Rapid Eye Movement
Non Rapid Eye Movement terbagi terasa 3 langkah yakni:
1. di mulai kala kita terasa tertidur dan berjalan didalam selagi yang sangat singkat, yakni kurang lebih 5-10 menit. Mata bergerak terlampau lambat di bawah kelopak, aktivitas otot alami penurunan dan antara step ini kita amat gampang terbangun.
2. tahap ke dua ini berjalan antara 10-30 menit. pada langkah ini otot tubuh mulai terlampau rileks, gerakan mata berhenti, detak jantung melambat dan temperatur tubuh menurun.
3. step selanjutnya mencakup ke didalam step paling di dalam berasal dari tidur NREM (Non-Rapid Eye Movement). pada bagian ini, seseorang bakal terlampau sulit untuk terbangun, aktivitas otak menjadi amat lambat, dan aliran darah lebih banyak diarahkan ke otot untuk isi energi fisik tubuh.
• Rapid Eye Movement (REM)
Fase REM umumnya terjadi 90 menit sehabis seseorang tertidur. selama fase REM ini, beberapa mata bergerak/berkedut dan napas merasa lebih tidak teratur kegiatan otak dan ritme detak jantung juga meningkat. pada fase ini otak akan ‘melumpuhkan’ otot-otot tubuh.
Berikut factor risiko berlangsung nya sleep paralysis:
• usia lebih banyak terjadi di usia remaja dan anak-anak
• Orang yang tidak cukup jam tidurnya, yakni kurang berasal dari 8 jam perhari. disaat keadaan tubuh terlalu letih atau kurang tidur, gelombang otak tidak mengikuti tahapan tidur yang harusnya dari kondisi jelas ke tahap tidur paling gampang lantas segera melompat ke langkah REM (Rapid Eye Movement). saat otak tiba-tiba terbangun dari tahap REM, tetapi tubuh tetap didalam keadaan tertidur, di sinilah kelumpuhan tidur berjalan disaat berjalan seseorang dapat terasa amat paham sedangkan tubuhnya tidak bisa bergerak.
• Orang yang jam kerjanya terbagi merasa pagi, siang dan malam. Jam kerja tidak tertatur tersebut dapat mencetuskan berlangsung sleep paralysis.
• Narkolepsi, atau serangan tidur mendadak dan penderita resmikan rasa mengantuk terus-menerus.
• Riwayat keluarga. misalnya keliru satu bagian keluarga anda dulu mengalami sleep paralysis, maka kamu terhitung bisa memilki risiko untuk mengalami perihal ini.
• Orang yang mengalami gangguan bipolar.
Yang wajib anda melakukan untuk memisahkan masalah sleep paralysis ini adalah bersama mengatur jadwal tidur anda dan tidur bersama dengan pas 8 jam sehari. sedang jika keluhan sleep paralysis ini makin kerap terjadi maka anda direkomendasi untuk kerjakan konsultasi lebih lanjut bersama dokter spesialis saraf supaya dapat dilakukan kontrol fisik secara menyeluruh, dan bila dibutuhkan akan diberikan obat antidepresan yang dosis pemberiannya diawasi oleh dokter tersebut.
Bagi anda yang pingin mengetahui lebih jauh berkaitan topik ini, silahkan ajukan pertanyaan anda di fitur bertanya Dokter Klikdokter.com.