Wisata Angker Di Bali, Berani Uji Nyali?

Wisata Angker Di Bali, Berani Uji Nyali?

Wisata
Wisata Angker Di Bali, Berani Uji Nyali?

ruangmistis.xyz, Bali merupakan keliru satu destinasi favorit bagi wisatawan, bukan cuma tawarkan wisata alam dan budaya, tapi termasuk ada tempat wisata horor. Hal itu membuat masyarakat kurang lebih menjadikannya destinasi wisata mistis. Pengunjung sanggup menguji nyalinya jikalau mendambakan masuk ke didalam lokasi.

1. Hotel Puncak Indah Bedugul, Tabanan

Hotel Puncak Indah Bedugul di Desa Batunya, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, jadi perhatian warga yang tengah melintas di lokasi. Saking lamanya tidak beroperasi, hotel yang berdiri di lahan seluas 5,3 hektar lekat dengan julukan Istana Hantu.

Hotel mewah ini bahkan sempat jadi sorotan tempat asing dan dijuluki sebagai ‘istana hantu’.

Adalah Daily Star, tempat yang berbasis di Inggris, yang menyoroti hotel mewah di Bedugul dan konon berhantu itu. Dari desain bangunannya, hotel tersebut sejatinya miliki fasilitas yang super mewah. Kamar-kamarnya miliki balkon yang luas dan tawarkan view yang indah.

Jika diamati dari luar, hotel itu masih tampak kokoh, cuma saja sebagian atap dan bangunan dari kayu lapuk dan rubuh. Selain itu, bangunan hotel kotor, berdebu, banyak noda di sana-sini, dan tumbuh rumput liar di mana-mana.

Rupanya, hotel itu tidak dulu terlampau terima tamu. Hotel itu ditinggalkan pengelola sebelum dibuka. Tidak ada keterangan resmi soal alasan kenapa hotel mewah itu tidak dulu beroperasi.

Warga kurang lebih menyebut hotel itu dibangun terhadap 1990-an. Beragam spekulasi pun ramai bermunculan di masyarakat. Penduduk setempat, yang yakin takhayul, meyakini bahwa hotel itu kini telah jadi istana hantu. Karena kosong didalam tempo yang lama, hotel tersebut menarik pengunjung dari dunia lain.

2. Dam Oongan, Denpasar

Dam (bendungan) Oongan terletak di Jl. Noja Saraswati, Desa Tonja, Denpasar Utara, Kota Denpasar, Bali. Tidak ada satu pun warga yang beraktivitas di sana. Baik bersihkan pakaian atau mandi.

Banyak masyarakat yang tidak mendambakan habiskan waktunya untuk diam di sini, meskipun riakan air dan juga jumlahnya pohon terhadap bendungan jadikan tempat ini sejuk.

Tahun 1980-an , Dam Oongan adalah objek pariwisata di wilayah Denpasar Utara. Karena waktu itu, di didalam tempat ini ada kolam renang, taman bunga, dan trek balapan motor

Sesudah kolam renang itu dirombak, makin lama lama makin lama tempat itu sepi. Keadaannya termasuk tidak terawat. Pada kelanjutannya tanaman liar mejalar ke semua tempat sampai ke bangunan-bangunan kosong, sampai membuat wilayah itu terkesan angker.

3. Setra Trunyan, Bangli

Saat berwisata di Bali, biasanya turis tak membiarkan untuk singgah ke Kintamani, Kabupaten Bangli. Alangkah sayang jikalau kamu tidak sekalian singgah ke Desa Trunyan, Bali. Pasalnya, wilayah ini merupakan keliru satu desa adat sekaligus desa tertua di Pulau Dewata.

Berlokasi di pinggir timur Danau Batur, untuk menuju wilayah desa ini kami mesti manfaatkan perahu menyusuri lereng Bukit Abang, di pinggir Danau Batur kurang lebih 45 menit. Sepanjang perjalanan berperahu motor kecil menuju wilayah kami disuguhi pemandangan yang terlampau indah.

Terlihat membentang keindahan gunung-gemunung sebagai penopang Gunung Batur. Di kakinya tampak membiru air Danau Batur nan mempesona. Ditambah sapuan halimun tipis dan usapan semilir udara dingin, pemandangan alam jadi keluar asri tapi sekaligus terpencil, seolah menciptakan nuansa misteri tersendiri atas desa adat tersebut.

Ya, beranjangsana ke Desa Trunyan, bukan saja sanggup disaksikan ada praktik keagamaan Hindu-Trunyan, tapi di sini pun sanggup disaksikan formalitas pemakaman yang unik.

Masyarakat kurang lebih menyebutnya dengan Mepasah, tipe pemakaman ini telah dijalankan turun-temurun. Di Desa Trunyan, mayat tidaklah dulu dibakar lewat ritual Ngaben layaknya biasanya masyarakat di Pulau Bali. Di sini mayat sengaja dibiarkan membusuk di permukaan tanah dangkal bersifat cekungan panjang di bawah udara terbuka.

4. Taman Festival Bali, Denpasar

Taman Festival Bali, merupakan sebuah tempat rekreasi dan wisata yang kondang di kawasan pariwisata Denpasar terhadap tahun 1997. Bahkan sampai waktu inipun disaat tempat rekreasi ini tidak terurus kembali dan terbengkalai, selalu jadi obyek wisata menarik bagi orang-orang tertentu. Tempat ini terkesan angker, horor dan mistis.

Tempat ini dibiarkan terbengkalai, dimana di awalnya Taman Festival Bali adalah sebuah tempat rekreasi bermain yang megah miliki beraneka macam wahana hiburan.

Kalau dibandingkan dengan masa silam, atau bahkan kamu terhadap masa tersebut sempat singgah ke Taman Festival Bali di Denpasar terhadap tahun 1997, maka akan terbayang tempat rekreasi ini dulunya adalah tempat yang megah dan mewah tidak dulu sepi, jadi obyek wisata dan tour yang diminati.

Namun situasinya saat ini sangatlah tidak serupa 180 derajat, bangunan-bangunan tidak terurus, ditumbuhi semak belukar, ada bekas kebakaran dan coretan-coretan di dinding bangunan, puing-puing bangunan bekas Taman Festival terlihat, masih menyisakan kemegahan masa lalunya.

Bekas tempat rekreasi di Denpasar ini saat ini membuatnya terkesan seram, angker ataupun horor. Namun ada saja yang menyempatkan diri untuk lihat sisa-sisa kemegahan masa lampau tersebut, bahkan sebab keunikan energi tarik dan kesan horor yang disuguhkannya dijadikan tempat foto shooting untuk keperluan tertentu.

Jika kamu penasaran lokasinya terlampau enteng di akses, sebab terletak di pinggir pantai Padang Galak, Kesiman, Kota Denpasar Bali. Perjalanan lewat by pass Ngurah Rai Sanur, sesudah itu menuju Jalan Pantai Padang Galak, maka 50 mtr. kiri jalan sebelum pantai kamu mendapatkan wilayah dari Taman Festival Bali tersebut.

HorrorStory