Rep-repan hingga Ketindihan Mahluk Halus

ruangmistis.xyz – FENOMENA rep-repan atau ketindihan yang sering dirasakan orang dikala tidur dianggap sebagai salah satu pengalaman horor. Bagaimana tidak, dalam keadaan tersebut kamu bisa berhalusinasi menonton makhluk halus dan sulit untuk bergerak maupun bangun.
Istilah rep-repan disebut juga sebagai kelumpuhan tidur (sleep paralysis). sedangkan apa yang sebenarnya terjadi kala seseorang mengalami rep-repan atau ketindihan? tengok ulasannya dilansir berasal dari Buzfeed selanjutnya ini:
Pikiran menyadari sedang tubuh terjebak
Saat berlangsung kelumpuhan tidur atau rep-repan berjalan anda akan terasa seperti terbangun di dalam tubuh yang mati. dikala rep-repan, pikiran seseorang masih jelas sedang tidak demikian dengan tubuh. Tubuh kamu seakan terjebak dan tak dapat bergerak mengkaji perintah otak.
Lebih kritis berasal dari mimpi buruk
Menurut Psikolog Klinis dari American Academy of Sleep Medicine, Michael Breus, kelumpuhan tidur dapat lebih kronis berasal dari mimpi tidak baik ketika anda memasuki situasi tidur REM atau tidur bermimpi yang ditandai bersama gerakan mata cepat, otak anda dapat menyebutkan kepada tubuh untuk rileks.
Tapi didalam kelumpuhan tidur, semua tubuh jadi lumpuh ketika otak terbangun dan mata yang menjadi terbuka. Ketindihan atau rep-repan ini bisa terjadi sepanjang 20 detik hingga sebagian menit.
Terjadi ketika mulai tertidur atau dapat bangun
Rep-repan umumnya berjalan dikala dalam dua masa transisi tidur. yaitu kala seseorang baru tertidur atau bakal bangun dari tidur. Rep-repan ini akan terjadi ketika tubuh udah mengalami tidur REM. sehingga tubuh mengalami problem di dalam transisi ini.
Jika kelumpuhan tidur ini berlangsung dikala jadi tertidur, maka disebut sebagai hypnagogic sleep paralysis. sedangkan ketika berjalan selama proses bangun tidur, disebut hypnopompic sleep paralysis.
Dapat mengakibatkan halusinasi
Banyak orang yang menyebutkan pada ketika rep-repan atau ketindihan, mereka mengaku melihat makhluk halus. Ya, perihal ini sebab kelumpuhan tidur benar-benar dapat menyebabkan halusinasi pada seseorang. hal ini berjalan di pada sementara tidur dan bangun, saat asumsi aktif dan mata terasa terbuka. Meski demikian Breus mengatakan berhalusinasi disaat rep-repan relatif jarang terjadi.
“Orang-orang cemas karena mereka tidak dapat bergerak, dan itu adalah keresahan ekstrem yang menimbulkan seseorang amat kegelisahan bersama situasi sekitarnya,” ujar Breus.
Tidak bisa terbangun
Beberapa pasien menuturkan dikala mengalami kelumpuhan tidur, mereka dapat menggoyangkan jari-jari kakinya, jari tangan, dan otot wajah yang membantu mereka membangunkan jatah tubuh lainnya.
“Setiap orang coba sesuatu yang tidak sama namun kamu tidak dapat mempermainkan perihal alamiah. Tidak hadir cara untuk menarik diri anda untuk keluar dari itu. kamu sebatas perlu menunggunya,” ujar Breus.
Kelumpuhan tidur bisa berlangsung pada siapa saja
Menurut Breus, kelumpuhan tidur adalah suatu hal yang natural dan bisa terjadi pada siapa saja. umumnya orang pernah merasakan setidaknya satu kali episode kelumpuhan tidur. tetapi kelumpuhan tidur lebih sering terjadi pada seseorang yang meresmikan penyakit mental.