Peninggalan Bersejarah Paling Terkutuk Di Dunia

Peninggalan

Peninggalan Bersejarah Paling Terkutuk Di Dunia

Peninggalan
Peninggalan Bersejarah Paling Terkutuk Di Dunia

ruangmistis.xyz – Peninggalan histori merupakan tidak benar satu alat yang digunakan untuk mempelajari apa yang berjalan di masa lalu.

Para arkeolog tetap berupaya untuk mendapatkan lebih banyak ulang artefak di dunia, untuk menyingkap misteri yang masih tersembunyi di sebagian tempat di seluruh penjuru Bumi.

Ulah nakal tangan para pencuri sering mencegah penelitian dan pencarian para sejarawan. Namun, tidak jarang artefak yang sudah dicuri tersebut dikembalikan ulang ke tempat asalnya.

Seperti dikutip dari Listverse.com, Minggu (31/7/2016), sebagian orang berasumsi peninggalan histori yang mereka curi ‘dikutuk‘, karena sebabkan para pencuri tersebut ditimpa kemalangan sampai tewas.

Berikut selengkapnya 4 peninggalan histori ‘terkutuk’ di dunia.

1. Bola Meriam Ballista yang Membawa Sial

Pada th. 1980-an, sebagian orang pekerja mendapatkan meriam batu (proto-cannonballs) di perbatasan Suriah dan Israel, yang digunakan oleh Kekaisaran Romawi untuk meruntuhkan benteng lawan.

Bola meriam tradisional tersebut kelanjutannya di tempatkan di museum setempat. Hingga th. 2015, tidak tersedia yang menyadari dua batu tersebut menghilang, sampai suatu hari dua meriam batu tiba-tiba muncul di halaman museum.

Bersama bersama peluru besar tersebut, terdapat tulisan ‘Ini adalah Bola Ballista Gamla dari perkampungan di kaki Gunung. Aku mencurinya terhadap Juli 1995, dan sejak pas itu saya tetap ditimpa sial. Jangan dulu curi barang antik!’.

Menurut catatan sejarah, kota kuno Gamla diduduki oleh Romawi sesudah dinding pertahanan kota tersebut diruntuhkan.

Sementara itu, 9,000 warga kota ‘diseret’ ke di dalam jurang kematian mereka, mencegah jadi tawanan.

2. Kutukan Peninggalan Pompeii

Seorang pengawas arkeolog Pompeii, Massimo Ossana, terima 100 paket per tahun, berisikan potongan-potongan lukisan dinding sampai patung utuh.

Massimo terima kiriman tersebut sejalan bersama surat dari para pencuri artifak, mengaku mendapat kutukan dari benda peninggalan histori yang mereka ambil.

Seorang pencuri Spanyol mengembalikan 5 paket artefak, mengatakan bahwa kutukan menghantui seluruh keluarganya.

Massimo kini tengah mempertimbangkan mengadakan eksibisi, memamerkan surat-surat dari para pencuri artefak terkutuk yang bertajuk ‘What I Brought Back From Pompeii’.

Menurut legenda, Pompeii dikutuk oleh para dewa sesudah sebagian web site suci dihancurkan legiuner Romawi.

3. Cincin ‘Penguasa’ Senicianus

Cincin Senicianus ditemukan terhadap akhir th. 1700-an, oleh badan penampung peninggalan bersejarah, National Trust.

Perhiasan emas 12 gram yang cuma dapat muat di ibu jari bersarung tersebut, diukir bersama hiasan aneh bertuliskan bahasa Latin yang bermakna ‘Senicianus Live Well in God’.

Beberapa abad sesudah penemuan artefak tersebut, pill kuno Romawi yang menceritakan berkenaan hilangnya cincin tersebut ditemukan.

Tulisan tersebut dibikin oleh seorang Romawi bernama Silvianus, memberitahukan terhadap dewa Nodens bahwa cincin itu dicuri.

Tulisan itu berbunyi, ‘di pada mereka yang bernama Senicianus tidak bakal dulu sehat sampai dia mengembalikan cincin tersebut ke kuil Nodens’.

Kisah cincin terkutuk tersebut jadi inspirasi pembuatan film Hollywood, ‘The Hobbit’.

4. Kutukan Mematikan Ukiran Mesir

Seorang pria Jerman yang tidak disebutkan namanya, meninggal terhadap th. 2004, akibat penyakit yang diduga kutukan dari Mesir.

Sebelum jatuh sakit, pria itu mencuri ‘secuil’ ukiran hieroglif, pas tengah berkunjung ke Mesir. Tak lama sesudah kunjungan tersebut, pria itu jatuh sakit, kompilasi kanker dan kelanjutannya meninggal.

Saat sekarat, pria Jerman tersebut berwasiat kepada keluarganya untuk mengembalikan artefak tersebut ke Mesir.

Anak tiri laki laki itu kelanjutannya mengembalikan ukiran bersejarah tersebut ke kedutaan Mesir yang tersedia di Berlin.

Keluarga percaya, bersama mengembalikan artefak tersebut, arwah sang pria dapat beristirahat bersama tenang.

HorrorStory