Mengenal Ghoul dan Si’lah dalam Mitologi Arab

Mengenal Ghoul dan Si’lah dalam Mitologi Arab

Mengenal Ghoul dan Si'lah dalam Mitologi Arab
Mengenal Ghoul dan Si’lah dalam Mitologi Arab

ruangmistis.xyz – Jagat maya sempat dihebohkan oleh cerita pengalaman horor yang dialami oleh tim kasidah asal Kuwait yang diketuai oleh Noura Al-Thaqaqa. Menurut cerita yang beredar, Noura dan timnya menghadiri pesta pernikahan yang diduga kuat diselenggarakan oleh hantu. Noura memahami perihal selanjutnya sementara setelah lampu-lampu di tempat pesta padam dan kaki-kaki para tamu tampak seperti kaki kambing. perihal berikut sontak membuat Noura dan timnya berteriak dan lari muncul tempat pesta. Tak berhenti di situ, sehabis berada di luar mereka baru memahami bahwa rumah yang jadi tempat pesta pernikahan selanjutnya ternyata sudah lama terbengkalai, padahal ia mengaku bahwa rumah berikut di awalnya tampak terlalu megah dan ramai.

Cerita ini, biarpun telah berumur lebih dari 20 tahun masih konsisten di dalam detil dan urutan ceritanya seakan-akan tidak dipalsukan. Dilansir berasal dari vice, menurut Manar (22), seorang mahasiswa sastra, cerita hantu ini tidak serupa bersama dengan cerita lain yang peristiwa-peristiwanya berubah tiap tiap kali diceritakan berasal dari sumber yang berlainan Versi cerita yang beredar masih sama dan tidak diubah atau dimanipulasi walau telah berlalu bertahun-tahun.

Jika diteliti lebih didalam cerita ini berisi keliru satu mitos kondang yang diyakini oleh penduduk Arab: mitos Ghoul. hal itu ditunjukkan oleh uraian hantu yang dicermati oleh Noura Al-taqaqa dan timnya kompatibel bersama deskripsi Ghoul, makhluk mitologi Arab yang diyakini oleh masyarakat Arab. kepercayaan pada Ghoul sendiri telah hadir sejak lama, sejak ERA awal dakwah Nabi Muhammad SAW yang dibuktikan oleh bait puisi Ka’ab bin Zuhair sebagai berikut:

Ia tetap di dalam suatu keadaan yang berbeda-beda, seperti Ghoul berubah-ubah di dalam wujudnya

Menurut kamus Al-Munjid, secara etimologi Ghoul berasal berasal dari kata غَالَ (ghaala) yang artinya “menghancurkan” dan “menculik berasal dari segi yang tak terduga”. Kata ini terhitung meresmikan derivasi (turunan) yaitu تَغَوَّلَ (taghawwala) yang artinya “menyesatkan” atau “membinasakan”. hal ini cocok dengan karakteristik Ghoul yang bahagia menyesatkan dan memangsa manusia.

Secara terminologi, Ghoul adalah makhluk astral yang suka mengganggu musafir yang tetapi melakukan perjalanan. Ia bisa bergeser wujud mulai apa-pun untuk mengelabui musafir yang tetapi melewati beberapa ia dapat menyamar terasa manusia — beberapa wanita — yang muncul secara tiba-tiba di tempat sunyi, namun kakinya berupa seperti kaki kambing. sehabis korbannya masuk ke didalam jebakannya, Ghoul dapat menampakkan wujud aslinya yang menyeramkan lalu memangsanya. terdapat cerita aneh yang menjelaskan bahwa Ghoul bisa dibunuh bersama sekali tebasan pedang, namun bakal hidup kembali dan terasa susah dibunuh jikalau ditebas dua kali.

Selain Ghoul, menurut Mahmut Salim Al-Hut, cerita rakyat Arab termasuk mengenal Si’lah (السعلاة) sebagai hantu Arab yang bahagia mengganggu manusia. berbeda bersama dengan Ghoul, Si’lah didefinisikan oleh para ‘ulama sebagai golongan wanita atau penyihir wanita berasal dari bangsa jin. hadir pula yang memasukkan Si’lah ke didalam golongan Ghoul yang berjenis kelamin perempuan. Berdasarkan definisinya, Si’lah resmikan kemiripan bersama Siren berasal dari mitologi Yunani dan kuntilanak dari Indonesia dikarenakan ia digambarkan meresmikan wujud wanita cantik yang gunakan baju serba putih yang senang mengganggu dan menyesatkan musafir.

Jika terlihat pertanyaan “apakah bangsa jin terhitung menikah layaknya dalam cerita ini?” Jawabannya ya, sebagaimana Imam Asy-Syibli mengatakan bahwa bangsa jin juga berkembang biak seperti bangsa manusia. hal itu termasuk diungkapkan oleh Mahmut Salim Al-Hut didalam bukunya yang berjudul “Mitologi Arab: keyakinan Kuno Bangsa Arab sebelum saat Islam” yang mengatakan bahwa bangsa jin terhitung kerjakan pertalian seksual, apalagi perkawinan silang bersama dengan manusia.

Terlepas dari kebenaran perihal eksistensi ke dua makhluk selanjutnya cerita Noura Al-Thaqaqa mengisyaratkan keyakinan terhadap mitos klasik yang bertahan didalam pikiran-pikiran orang-orang Arab. keyakinan tersebut tidak hilang begitu saja karena ajaran Islam, sebagaimana mitos-mitos didalam masyarakat Jawa yang tetap lestari kendati mayoritasnya telah beragama Islam. perihal ini jarang diketahui oleh banyak orang karena image orang Arab yang terlampau kental bersama dengan ajaran Islam agar menafikan kepercayaan berikut

HorrorStory