Mahasiswa AS Mengira Rumah Sewaan Mereka Berhantu

ruangmistis.xyz – Pada 2013, Brett Mugglin dan Mark Hartman rubah ke sebuah tempat tinggal di dekat kampusnya untuk menyiapkan kuliah tingkat akhir mereka di Ohio State University.
Rumah tersebut tergolong besar dan bisa menampung 10 orang. Namun selagi awal pindah, hanya tersedia tiga orang di sana, yaitu Breet, Mark, dan satu orang lain yang bernama MJ.
Setelah sebagian hari tinggal di tempat tinggal tersebut, mereka mendapatkan semua pintu di tempat tinggal tersebut terbuka tiap tiap pagi. Mulai berasal dari pintu kamar, kulkas, mesin cuci, oven, dan microwave.
Awalnya, mereka berpikir itu adalah ulah hantu.
“Kami telah berikan jelas semua orang tentang cerita terdapatnya hantu di tempat tinggal kita dan terhubung semua pintu, termasuk laci lemar, microwave, oven, dan semua barang,” ujar Mark kepada surat kabar kampus, The Lantern, terhadap selagi itu.
“Kami tak sangat yakin bagaimana menjelaskannya,” katanya.
Dikutip berasal dari News.com.au, Kamis (21/12/2017), Mark termasuk berpikir bahwa itu hanya sebuah lelucon atau prank yang dilakukan oleh temannya. Sementara itu, Brett mengira bahwa ia tidur sambil berjalan agar tak jelas bersama apa yang dilakukannya.
Namun, mereka lantas mendengar sejumlah suara-suara aneh dan alarm yang berasal berasal dari ruang bawah tanah. Mereka pun memutuskan untuk menyelidikinya.
“Masing-masing berasal dari kita mempunyai tongkat baseball, atau pisau, dan kita menyisir tiap tiap ruangan, terhubung lemari,” ujar Mark.
Namun, mereka tak mendapatkan apa pun, sampai akhirnya sampai ke ruang bawah tanah.
Di sana, mereka mendapatkan sebuah ruangan bersama pintu yang terkunci. Suara-suara aneh itu, berasal berasal dari sana…
Bertemu Pria Asing
“Beberapa kali, kala rekan sekamarku Brett berada di bawah sana, ia mendengar suara-suara,” ujar Mark kepada ABC terhadap selagi itu.
“Namun, kala ia coba terhubung gagang pintu yang tersedia di ruang bawah tanah, pintu itu selalu terkunci.”
Kala itu, Brett berpikir bahwa ruangan itu adalah gudang.
Selama sebagian minggu, hal-hal aneh makin lama menghantui tempat tinggal tersebut. Laci-laci di dapur dan kamar mandi terbuka, lampu hidup dan nyala sendiri, nada pun terus terdengar berasal dari ruang bawah tanah.
Pada suatu hari, Brett pergi ke ruang bawah tanah untuk membenarkan listrik. Ia berpapasan bersama pria yang tak pernah ditemui.
“Ia berkata, ‘Aku menanyakan kapan aku bisa bersua bersama orang-orang yang tinggal di sini’.”
Keduanya selanjutnya saling berkenalan, berbicara singkat, selanjutnya berpisah. Pria asing itu mengaku bahwa namanya adalah Jeremy.
Pada hari itu juga, Brett berbicara bersama para pemulung di bawah. Ia berkata, “Hei, aku bersua bersama rekan sekamarmu Jeremy hari ini.”
“Mereka berkata, ‘kita tidak memiliki rekan sekamar bernama Jeremy’,” ujar Brett.
Setelah itu, mereka memutuskan untuk memanggil pemilik tempat tinggal dan memanggil polisi.
“Pemilik tempat tinggal dan polisi membongkar pegangan pintu dan di dalam, kita mendapatkan kamar tidur layak huni bersama foto, TV, dan pakaian,” ujar Mark.
Apa yang ditemukan di kamar itu mengakibatkan semua orang tercengang; foto pria bersama rekan dan keluarganya, area tidur yang belum dirapikan, dan sejumlah buku.
Seorang manusia asing tinggal di tempat tinggal mereka…
Identitas Pria Misterius
Setelah memandang sejumlah foto yang tersedia di kamar itu, Brett jelas bahwa ia adalah Jeremy, pria yang sempat bersua dengannya.
“Ia pria yang sangat baik,” ujar Brett kepada The Lantern.
“Aku menjadi tak enak. Hanya saja, dia tak harusnya tinggal di sana… Tapi mungkin sangat beresiko dikarenakan sebagian orang secara acak memiliki kunci tempat tinggal kita dan tinggal di tempat tinggal kita tanpa tersedia yang tahu.”
Jeremy sedang tak tersedia di tempat tinggal itu terhadap selagi kamar itu ditemukan. Namun, sebagian hari lantas mereka mendapatkan sebagian besar barang Jeremy telah hilang.
Mereka lantas jelas bahwa sepupu Jeremy pernah tinggal di tempat tinggal itu setahun sebelumnya. Oleh dikarenakan itu, mereka jelas berasal dari mana Jeremy beroleh kunci rumah. Ia termasuk merupakan seorang mahasiswa.
Setelah perihal itu, semua kunci tempat tinggal pun langsung diganti.
“Ini bisa berpotensi jadi suasana yang menakutkan,” kata Mark kepada ABCNews.com
“Dua berasal dari 10 rekan serumah kita adalah perempuan dan kamar kita tak memiliki kunci.”