Kisah Terowongan Angker di Jawa Tengah yang Simpan Sejarah Seram

ruangmistis.xyz – Sebuah terowongan yang di lewati kereta api di jalan Lintas Selatan menaruh cerita mistis yang menyeramkan. Terowongan legendaris ini berada di Kabupaten Banyumas, Jawa lagi tengah (Jateng).
Terowongan angker di Jawa tengah ini dibangun oleh perusahaan kereta api Staatsspoorwegen pada 1881-1890. Tujuannya untuk memadukan Batavia dan daerah Kroya.
Penamaan terowongan ini disebabkan lubang panjang ini membuka ujung yang tidak tampak hal berikut berlangsung gara-gara pembagian dalam terowongan yang dibikin melengkung dengan radius hingga 300 derajat.
Pembangunan terowongan ini termasuk lumayan sulit dikarenakan keadaan geografis yang lumayan berat dan berisiko. tak hanya mesti membelah beberapa perbukitan di kawasan tersebut ada pula Sungai Serayu di perlintasan tersebut.
Dikutip berasal dari akun Twitter @kisahtanahjawa, pembangunan jalur ini menelan memadai banyak korban jiwa. sebab pemerintah Belanda menjalankan proses kerja paksa untuk membangun terowongan angker di Jawa lagi tengah ini.
Hal ini dibuktikan bersama dengan adanya makam tua di atas bukit perlintasan kereta api di daerah tersebut Disinyalir makan tua berikut merupakan makam dari pekerja paksa proyek ini.
Masyarakat lebih kurang menyakini pembangunan terowongan ini bahkan sampai pakai tumbal. Tak tanggung-tanggung tumbal pembangunan tidak benar satu pilar terowongan ini adalah grup Lengger.
“Pembangunan fondasi jembatan mengalami banyak kendala keliru satunya, susunan dasar fondasi pilar yang sering ambles karena tergerus oleh derasnya air sungai,” tulis account misteri tersebut.
Proyek yang Tak Kunjung Selesai
Proyek yang tak kunjung selesai ini kelanjutannya mengalami kebuntuan. hingga kelanjutannya pihak Staatsspoorwegen mencoba mencari solusi kepada paranormal setempat.
Paranormal ini kelanjutannya berkomunikasi bersama penguasa alam gaib Sungai Serayu yang diketahui bernama Dewi Ayu Wuri Agung. dari hasil komunikasi berikut didapatkan sebuah ‘kesepakatan’ bahwa ia harapkan tumbal bersifat satu group tayub lengger Banyumasan lengkap bersama dengan perangkat gamelan.
Tak berlama-lama pesuruh perusahaan kereta api Belanda tersebut melacak group lengger yang di ambil dari Banyumas. Tak pengen membuat sangsi sang pesuruh berdalih kelompok lengger ini bakal pentas sebagai acara selamatan sekaligus menghibur para pekerja.
Grup Lengger Malang ini menyanggupi permintaan untuk pentas di proyek terowongan angker tersebut karena mereka dibayar 3 kali lipat berasal dari kebanyakan dan pembayaran pun ditunaikan di depan.
Menjelang malam, obor-obor mulai dinyalakan di lebih kurang proyek terowongan angker Jawa sedang ini. bermacam macam peralatan gamelan di tempatkan di basic kontruksi terowongan ini.
Sekitar pukul 21.00, para pemain lengger merasa turun menuju ke dasar konstruksi. Gamelan mulai ditabuh, 2 orang penari cantik yang berusia 19 tahunan menjadi menari diiringi alunan musik.
Sementara itu, para pekerja dan sebagian meener Belanda lihat pertunjukan berikut berasal dari atas lubang besar yang dapat dijadikan basic fondasi. Para pekerja sudah paham akan terjadi pembunuhan massal terencana.
Pasalnya, batu-batu besar udah disiapkan di atas lubang. sedang para pekerja tidak mampu menampik dan berbuat banyak, sebab para pesuruh Staatsspoorwegen mengawasi mereka di tiap-tiap sudut.
Pertunjukan malam lengger tayub yang sewajarnya mengasyikkan jadi mencekam. Malam itu rembulan bercahaya memadai terang, kurang lebih pukul 00.00 mendadak obor-obor dimatikan oleh para pekerja.
Bahkan, tangga menuju basic fondasi ikut diangkat naik, para pengrawit beserta penari merasa bingung dan saat itu juga musik berhenti. Belum sempat mereka bertanya-tanya apa yang terjadi.
Ratusan batu sungai yang berukuran besar dilemparkan berasal dari atas oleh para pekerja atas intimidasi para pesuruh Staatsspoorwegen. sesudah itu disusul bersama material bahan bangunan beserta batu coral yg digelontorkan berasal dari atas melalui talang yang terbuat berasal dari kayu.
Akhirnya para pengrawit dan penari terkubur hidup-hidup di dasar fondasi terowongan angker di Jawa sedang ini. hingga hari ini, antara malam-malam khusus masih terdengar suara gamelan tayub berasal dari arah terowongan tersebut.
Meski terowongan ini masih kokoh berdiri hingga ketika ini. namun tidak ulang digunakan sebagai jalur Kereta Api Indonesia.