Cerita Mistis di Kamar Jenderal Ahmad Yani

ruangmistis.xyz – Museum Sasmitaloka Pahlawan Revolusi Jenderal Ahmad Yani yang terletak di Jalan Lembang Nomor 58, Menteng, Jakarta Pusat, menyimpan banyak Sejarah. Ahmad Yani merupakan Pahlawan Revolusi Indonesia yang gugur dalam moment Gerakan 30 September (G30S) tahun 1965.
Banyak benda peninggalan Ahmad Yani yang disimpan di museum tersebut. Kamar Jenderal Yani berada di area sedang tempat tinggal tak jauh dari dua kamar anak-anaknya dan area makan.
“Biasanya kami kasih tahu, mas. Bahwa kecuali berkunjung, ya jangan memfoto kamar Bapak (alm Jenderal Yani). Kalau nekat ya tanggung sendiri akibatnya,” ujar keliru satu penjaga museum kepada Okezone, lebih dari satu pas lalu.
Masuk ke kamar Jenderal Yani, rasanya sebetulnya sedikit beda kecuali dibandingkan bersama dengan ruangan-ruangan lainnya di tempat tinggal itu. Nuansa dan suasananya justru sedianya terlalu homey, tidak tersedia rasa-rasa mistis apa pun di situ.
Di dalam kamar berikut terkandung satu area tidur berukuran queen size, dua lemari busana memuat jas-jas sipil dan militer dan juga beragam sepatu, lebih dari satu bufet, dan satu lemari kaca area lebih dari satu sinyal jasa hingga keris disimpan.
Di dalam lemari kaca itu terhitung terkandung sejumlah lembar rupiah era lama yang ternyata jumlahnya merupakan gaji bulanan Jenderal Yani pas itu. “Jumlahnya tersedia Rp123 ribu gajinya Bapak,” ucapnya.
Di kamar berikut dekat jendela terhitung terkandung satu bufet kaca lainnya yang memuat lebih dari satu pucuk senjata api, dan juga dua busana milik Jenderal Yani. Satunya kemeja putih, satunya ulang piyama Jenderal Yani.
Kemudian setidaknya tersedia empat pucuk senpi di situ yang dipakai gerombolan (oknum) Pasukan Tjakrabirawa pas menyatroni tempat tinggal Jenderal Ahmad Yani terhadap 1 Oktober 1965. Yakni, dua senapan submesin Owen Gun dan M3 “Grease Gun”, sepucuk senapan laras panjang dan juga senapan mesin gampang VZ.52.
Di ujung kiri kamar berikut terhitung terkandung kamar mandi yang di dalamnya tetap berhias lantai kamar mandi era lama, dan juga satu bath tub, closet, dan juga wastafel yang terbilang modern untuk era 1960-an.
Sementara di segi kepala area tidur terhitung sejumlah catatan dan buku harian Jenderal Yani. Hal yang menarik, di keliru satu sudut antara tembok dan eternit kamar terkandung gambar halilintar yang menyambar.
“Itu seminggu sebelum akan Pak Yani diangkat menjadi Menpangad (Menteri/Panglima Angkatan Darat terhadap 1964), tersedia petir menyambar ke rumah. Dulu tersedia bekasnya, namun sekarang hanya dicat begitu sebagai penanda saja. Dulu itu hingga jebol itu genting rumah,” kata pria tersebut.
Namun sekali lagi, dia meyakinkan kepada pengunjung untuk tidak merekam atau menyita foto di kamar Jenderal Yani.
“Sebenarnya ini persoalan privasi lho, mas. Ini kan pernah kamar tidurnya Bapak (Jenderal Yani), ya privat sekali sifatnya. Ini yang kami utamakan ke pengunjung dikarenakan sebetulnya kami enggak rela mengungkit soal segi mistisnya,” ucapnya.
“Karena sebetulnya tersedia saja yang nekat foto-foto di kamar Bapak. Ya kecuali nekat silakan, tanggung sendiri akibatnya. Kejadian ya tersedia saja. Seperti lebih dari satu pas lalu, tersedia satu pengunjung yang nekat foto, besoknya jatuh sakit. Tiga bulan enggak sembuh-sembuh, tepat datang ke sini ulang baru sembuh,”tuturnya.
Namun, dia menegaskan, bahwa nuansa mistis di sana sudah tercipta lama dikarenakan tersedia oknum penjaga museum yang dulu, sering menebar melati dan sediakan sesajen.
“Justru kita, penjaga-penjaga museum yang sekarang yang cobalah menghilangkan itu. Kita enggak idamkan museum itu image-nya angker. Kalau sebetulnya enggak aneh-aneh, terlalu idamkan studi sejarah, ya enggak dapat apa-apa,” pungkasnya.