Cerita Horor Berdasarkan Kisah Nyata yang Populer

ruangmistis.xyz – Cerita horor atau mistis makin lama diminati masyarakat terbukti berasal dari banyaknya cerita mistis yang dibagikan melewati sarana sosial. ada banyak sekali cerita horor yang beredar, baik yang fiktif maupun berdasarkan kisah nyata.
Cerita horor berdasarkan kisah nyata biasanya meresmikan kekuatan tarik tersendiri gara-gara diduga lebih mencekam dan membuat merinding. umumnya kisah horor tersebut senantiasa dihubungkan bersama suatu media yang dianggap angker oleh masyarakat.
Berikut adalah beberapa contoh cerita horor berdasarkan kisah nyata:
1. Cerita Horor Alas Roban
Keangkeran Alas Roban telah benar-benar tenar di kalangan penduduk Alas Roban merupakan kawasan rimba jati yang berada di Jawa lagi tengah (Jateng).
Banyak kisah horor Alas Roban yang beredar di masyarakat jadi berasal dari fasilitas membuang mayat hingga media buang jin. Konon jalur yang melalui kawasan Hutan ini, mulai jalur paling angker di Jawa Tengah.
Banyaknya kecelakaan yang berlangsung di kawasan Alas Roban, membuat cerita keangkeran Alas Roban tambah tersohor. Dikutip berasal dari beragam sumber, sopir bus dan warga lebih kurang kerap memirsa makhluk astral di jalan lantas lintas kawasan Hutan ini.
Hantu yang menampakkan diri pun tidak tanggung-tanggung, mulai berasal dari pengendara motor tanpa kepala hingga kuntilanak pencari tumbal. Cerita pengendara motor tanpa kepala ramai mulai perbincangan di awal tahun 2000-an.
Hantu tanpa kepala ini adalah korban kecelakaan di jalan Alas Roban. Konon, ia biasanya akan mengganggu pengendara motor yang melewati Alas Roban antara malam hari.
Terlebih, misalnya hadir pengendara yang melihat ke belakang dari kaca spion. Hantu ini dapat keluar saat itu juga dan bikin para pengendara hilang konsentrasi dalam berkendara.
Hantu tanpa kepala ini melintasi Alas Roban ketika lagi tengah malam menuju dini hari. Beredar terhitung cerita bus hantu yang beroperasi di kawasan Alas Roban ini.
Cerita keberadaan bus hantu jurusan Bekasi-Bandung ini tejadi di th. 1996. Malam itu seorang pengendara motor melewati kawasan Alas Roban kala perjalanan dari Tegal ke Surabaya.
Pengendara itu harus melewati Alas Roban yang pada ketika itu belum ada penerangan identik sekali. suasana makin mencekam dikala sudah masuk pukul 12 malam.
Udara dingin jalur berikut yang berada di sedang rimba membuat bulu kuduk merinding sekejap khususnya disaat jalur tersebut diguyur hujan.
Kejanggalan menjadi terjadi kala kendaraan besar layaknya bus memerhatikan pengendara motor berasal dari belakang. Bus selanjutnya bukannya mempercepat lajunya untuk menyalip, malah stabil bersama dengan kecepatan di belakang motor pria itu.
Merasa aneh, selanjutnya pengendara motor memberanikan diri untuk menengok ke belakang. Padahal, banyak orang melarang menengok ke belakang kala berada di Alas Roban, sebab hal buruk akan terjadi.
Benar saja, kala pengendara motor berikut menengok ke belakang, yang dia melihat adalah bus usang tampak layaknya bus tahun 70-an. Tidak sebatas itu, keadaan bus pun nampak sangat seram bersama dengan penerangan yang tentunya samar-samar.
Melihat perihal tersebut ia pun mempercepat laju motornya. sedangkan bus tersebut nampak ikut “ngegas” mempercepat lajunya.
Bus berikut selalu pas berada di belakangnya. sampai suatu dikala bus tersebut tancap gas dan menabrak pengendara motor.
Bukannya kecelakaan yang berlangsung melainkan bus itu menembus tubuh pria tersebut dan sesudah itu menghilang entah ke mana.
2. Gelu
Mitos pulung gantung kerap dipercaya sebagai penyebab perihal bunuh diri, terutama oleh beberapa masyarakat Gunungkidul, Yogyakarta. Keberadaan mitos pulung gantung sebagai penyebab bunuh diri, tak lepas berasal dari cerita mitos keberadaan gelu.
Dikutip berasal dari beragam sumber, gelu merupakan gumpalan tanah yang berbentuk bulat. Gelu berfaedah sebagai pengganjal jenazah ketika dimakamkan.
Mitos gelu sendiri dipercayai hadir di tiap-tiap masalah gantung diri, gelu akan ditemukan tepat di bawah mayat atau jasad yang terkait sedang proses penggalian tanah untuk melacak termasuk wajib hadir syaratnya menurut para sesepuh atau pemuka adat masyarakat.
Syarat pertama pencarian gelu adalah dibacakan doa-doa oleh pemuka rutinitas lalu sistem penggalian perlu dikerjakan langsung sebelum korban gantung diri diturunkan. Tujuannya supaya gelu yang dicari dapat ditemukan.
Namun, terhitung tidak sedikit orang lakukan penggalian bersama posisi korban telah ditemukan, alhasil gelu yang dicari tidak datang sering kadang gelu yang didapat jumlahnya tidak hadir tiga melainkan hadir yang bakal satu atau dua gelu.
Pencarian gelu di bawah mayat yang bergantung dipercaya bakal menghambat terjadinya perihal gantung diri di jaman yang bakal hadir Konon beberapa masyarakat yakin gelu bakal mengusir makhluk yang menjelma jadi pulung gantung.
Makhluk yang dimaksud resmikan bentuk seperti manusia yang berkulit hitam membusuk bersama dengan darah menetes berasal dari lubang hidung dan telinga. Sosok seram ini lah yang dipercaya mempertahankan tali yang biasa digunakan para korban gantung diri.
3. Pasar Setan Gunung Lawu
Kisah mistis keberadaan pasar setan di Gunung Lawu, meningkatkan cerita angker berkaitan gunung ini. Gunung Lawu yang terletak di antara provinsi Jawa tengah dan Jawa Timur adalah gunung yang menyimpan banyak misteri di dalamnya.
Pasar setan Gunung Lawu jadi tidak benar satu misteri yang paling populer di gunung berketinggian 3.256 Mdpl ini. Dikutip dari jurnal berjudul “Mitos-Mitos di Gunung Lawu: anggapan struktur Nilai Budaya, dan Kepercayaan” (2017) oleh Mirza Krisna Gita Pratiwi, keberadaan pasar setan Gunung Lawu dikaitkan bersama dengan tataran kosmologis yang terkait dengan hal gaib.
Berdasarkan teori strukturalisme Levi-Strauss, mitos ini dipercayai oleh masyarakat setempat yang mempercayai nilai-nilai budaya dan kearifan lokal. penduduk lokal justru tidak terganggu dengan hal-hal gaib tersebut.
Mereka justru menjunjung hal-hal yang berwujud metafisika karena bukan sebatas manusia saja yang hidup di dunia. Melainkan hadir makhluk dari dimensi lain yang isi kehidupan dunia yang salah satunya berada di Pasar Setan Gunung Lawu.
Keberadaan Pasar Setan ini dideskripsikan berbentuk tumpukan bebatuan. kegiatan pasar ini terjadi antara malam hari, teristimewa malam Jumat.
Terkadang para pendaki dan masyarakat setempat akan merasakan bagaimana makhluk gaib bertransaksi. apalagi tidak jarang ada pendaki yang mulai seperti diajak bertransaksi di pasar tersebut.
Pasar Setan Gunung Lawu ini wujudnya tidak kasat mata. dapat sedangkan pendaki dan penduduk dapat mendengar suara keramaian layaknya di pasar.
Posisi Pasar Setan dipercayai berada di lebih kurang jalur pendakian Gunung Lawu dari Candi Cetho. jalan ini tenar lumayan terjal dan susah di lewati sebab kerap diselimuti kabut.
Ada banyak cekungan yang sering membuat pendaki bingung hingga tersesat. Pasar setan kenyataannya merupakan sabana di jalan pendakian Candi Cetho di Ngargoyoso, Karanganyar, Jawa Tengah.
Di media itulah sejumlah pendaki mengaku pernah mendengar nada riuh seperti di pasar. apalagi ada yang tawarkan barang-barang.
Konon, andaikan mendengar nada itu, pendaki wajib membuang apa saja layaknya namun bertransaksi jual membeli di pasar.