Alasan Tol Cipularang Disebut Jalur Iblis
ruangmistis.xyz – Ternyata ini alasan tol Cipularang disebut jalan iblis. Adapun jalan yang tol yang menghubungkan Jakarta bersama dengan Bandung, terkait bersama dengan Cikampek dan Cileunyi. Jalan tol ini kondang angker dan telah memakan banyak korban.
Tol yang selesai dibangun pada April 2005 ini punyai panjang 54 km. Banyak sekali kisah mistis di Tol Cipularang. Lantas apa alasannya?
Ternyata ini alasan tol Cipularang disebut jalan iblis sebab adanya gunung Hejo. Apalagi pembangunan Tol Purbaleunyi di ruas KM 90 sampai KM 97 di sekitar Gunung Hejo terlihat banyak cerita aneh.
Di mana tersedia yang dipindahkan makhluk gaib sementara tertidur lelap ke dekat sungai tersedia termasuk yang menangis sesenggukan sementara tidur, bahkan banyak termasuk yang kesurupan.
Jalan tol yang melewati Gunung Hejo termasuk perlu dibuat melingkar tidak langsung tembus menerobos Gunung Hejo.Juru Kunci Gunung Hejo, Jaya Sukaya menceritakan bahwa di Gunung Hejo, Tol Cipularang, Purwakarta terdapat Patilasan Kasuhunan Prabu Siliwangi.
Prabu Siliwangi menjadikan Gunung Hejo sebagai daerah untuk melacak wangsit.
“Saat itu Prabu Siliwangi di dalam kondisi yang kalut, sebab kondisi Kerajaan Pajajaran yang merasa redup. Maka Prabu Siliwangi bertapa di gunung Hejo yang dipercaya terdapat jejak “karuhun” sunda,” katanya di rumahnya, di kawasan Darangdang, Cipularang.
Ditambahkannya, daerah patilasan Prabu Siliwangi itu merupakan puser dayeuh berbentuk seonggok batu yang menutup lubang yang benar-benar dalam.
Ia mengalami kejadian mistis, pernah dijumpai penunggu gaib penunggu petilasan itu, yakni Syekh Magelung Sakti. Perawakan Syek Magelung, tinggi besar, berbaju putih, kenakan sorban dan berjenggot.
Menurutnya banyak kecelakaan berlangsung di sekitar gunung Hejo. Orang menghubungkan kecelakaan bersama dengan keberadaan gaib di gunung Hejo.
“Mungkin saja Syekh Magelung marah, sebab pembuat jalan tol ingkar janji. Dulu, katanya bakal dibuat musala di Gunung Hejo. Selain itu, termasuk bakal dibuka akses jalan ke Gunung Hejo. Tapi ternyata, sampai saat ini tidak pernah tersedia realisasinya,” ungkapnya.
Dulu kawasan sekitar Gunung Hejo adalah ladang dan persawahan yang membentang luas. Masyarakat yang bakal ritual ke Gunung Hejo hanya mampu jalan kaki melewati pematang sawah dan jalan setapak di tepi ladang.
Ketika jalan tol merasa dibangun, masyarakat sekitar meminta bakal dibuatkan jalan ke arah Gunung Hejo. Apalagi pembuat jalan tol berjanji bakal membuatkan jalan dan membangun musala. Tapi jalan dan musala tak pernah terwujud.