Abu Nawas Bikin Jin Raksasa Minta Ampun
ruangmistis.xyz – ABU Nawas mendengar kabar ada jin raksasa jahat yang menghuni gua angker di sebuah perbukitan kecil yang jauh dari permukiman warga. Konon jin raksasa itu amat jahat. Siapa saja yang berani mendekati gua tempat tinggalnya bakal dibunuh bersama langkah sadis.
Suatu hari Abu Nawas bakal laksanakan perjalanan yang kebetulan perlu melalui perbukitan kecil. Daerah tersebut merupakan tempat tinggal jin raksasa jahat.
Salah seorang warga setempat melarang kemauan Abu Nawas ini. “Tuan, lebih baik urungkan kemauan Anda. Carilah jalan lain saja,” ujar warga tersebut layaknya dikutip dari kanal YouTube Humor Sufi Official.
“Memangnya kenapa?” bertanya Abu Nawas penasaran.
“Perbukitan itu amat angker. Ada jin raksasa jahat. Dia tidak segan-segan membunuh siapa saja yang berani ke sana,” jawab warga tersebut.
Setelah mendengar percakapan warga itu, Abu Nawas sejenak termenung. “Tapi ini adalah jalan satu-satunya, tidak ada jalan lain,” pikirnya.
Setelah berpikir matang-matang bersama segenap keberanian pada akhirnya Abu Nawas nekat melalui perbukitan kecil tersebut. Benar saja, baru sebagian langkah menginjakkan kaki di sana tiba-tiba keluar sosok makhluk raksasa yang tidak lain adalah jin jahat.
“Hai manusia, lancang sekali kau kemari! Kamu sudi cari mati?” bentak jin raksasa jahat.
“Tidak, aku cuma numpang lewat, sebab ini adalah jalan satu-satunya,” jawab Abu Nawas.
“Kamu paham ini adalah tempat kekuasaanku, siapa pun dilarang melalui sini,” kata jin raksasa jahat berikan tahu.
“Bukannya ini adalah bumi Allah? Kamu tidak ada hak melarangku,” balas Abu Nawas.
“Oh menjadi anda menantangku? Akan aku hancurkan tubuhmu!” ancam jin raksasa jahat.
“Baik, silakan mencobanya, tetapi aku sanggup mengalahkanmu. Aku amat perkasa lebih dari yang kau bayangkan,” sahut Abu Nawas tidak sudi kalah.
“Omong kosong! Kau pasti seorang sufi, makanya berani menantangku. Orang-orang sufi itu cuma terpikat pada persoalan rohani. Kau tidak bakal sanggup mengalahkanku, sebab aku memiliki kekuatan. Wujudku 30 kali lipat lebih besar darimu,” ucap jin raksasa jahat.
“Wujudmu sebenarnya lebih besar dariku, tetapi itu tidak menjamin kau lebih perkasa. Kalau kau dambakan uji kekuatan, ambil batu ini dan peraslah air darinya,” balas Abu Nawas.
Abu Nawas lalu memungut sebutir batu kecil dan diberikannya kepada jin raksasa jahat. Seketika batu kecil hancur lebur dalam genggamannya, bakal tetapi tidak setetes pun air yang keluar.
Jin raksasa jahat tersebut coba mengulanginya sebagian kali bersama batu yang lain, tetapi usahanya sia-sia. Akhirnya jin raksasa jahat pun menyerah.
“Ini mustahil, tidak mungkin ada air di dalam batu. Coba kau perlihatkan jika batu sebenarnya ada airnya,” kata jin raksasa penasaran.
Dalam keremang-remangan, Abu Nawas mengambil sebuah batu kecil yang lapuk bersamaan bersama itu tanpa sepengetahuan jin raksasa.
Abu Nawas terhitung mengambil sebutir telur dari kantong bajunya, sesudah itu meremukkan batu kecil pakai genggaman tangannya. Seketika cairan telur segera menetes keluar.
Melihat perihal itu jin raksasa jahat amat terkesan bersama kesaktian Abu Nawas. “Kamu luar biasa, menginaplah di tempat tinggalku. Malam ini bakal kujamu kau bersama macam hidangan,” ajak jin raksasa.
Abu Nawas pun mengikutinya masuk ke sebuah gua yang amat besar. Sesampainya di dalam sana, ia memandang banyak sekali harta dan perhiasan.
“Dari mana semua harta ini?” bertanya Abu Nawas.
Jin raksasa jahat berikan paham semua harta dan perhiasan tersebut adalah milik para kabilah yang tersesat dan telah dibunuh. Setelah dijamu makan malam, jin raksasa mempersilakan Abu Nawas untuk istirahat.
“Berbaringlah di sebelahku dan tidurlah,” kata jin raksasa jahat.
Jin raksasa sesudah itu membaringkan diri dan segera tidur. Sementara Abu Nawas yang secara naluri paham adanya bahaya pengkhianatan segera bangkit dan menyembunyikan diri di tempat yang agak jauh dari jin raksasa itu.
Abu Nawas sesuaikan tempat pembaringannya sehingga seolah-olah tidur di samping Jin raksasa. Tidak lama setelah itu jin raksasa bangun. Dia mengambil sebuah batang pohon lalu menghajar Abu Nawas bersama sekuat tenaga yang dikiranya masih tidur di sebelahnya.
Jin raksasa jahat memukul bertubi-tubi sebanyak tujuh kali sesudah itu ulang berbaring dan tidur. Setelah jin raksasa amat tidur, barulah Abu Nawas membaringkan tubuhnya tepat di sebelah jin raksasa.
Saat hari telah menjelang pagi, keduanya terbangun. Betapa kagetnya jin raksasa memandang Abu Nawas masih hidup, apalagi tidak ada luka sedikit pun.
“Gua nyaman sekali untuk istirahat, tetapi sayang tadi malam aku agak terganggu, sebab aku sempat mulai ada nyamuk menggigitku sampai tujuh kali,” ucap Abu Nawas.
Tentu saja amat mengejutkan jin raksasa sampai tidak berani ulang menyerang Abu Nawas. Bagaimanapun jika seorang telah dipukul sebanyak tujuh kali bersama batang pohon oleh jin raksasa pasti bakal mati, apalagi memukulnya pakai tenaga sekuat-kuatnya.
Akhirnya jin raksasa jahat tersebut mempersilakan Abu Nawas untuk melanjutkan perjalanannya. Berkat kecerdikannya, Abu Nawas pun selamat dari pembunuhan. Wallahu a’lam bisshawab.