Makhluk Tanpa Kepala di Kawasan Tambang

ruangmistis.xyz – Cerita mengenai hantu penebok tetap jadi legenda urban yang dipercaya masyarakat Belitung, khususnya di kawasan tambang timah. Konon, hantu ini berwujud tanpa kepala.
Keberadaan hantu penebok sudah terdengar sejak era kolonial dan di awal geliat penambangan timah di Belitung dimulai. Menurut cerita warga setempat, hantu ini adalah jelmaan noni Belanda yang meninggal dikarenakan dibunuh.
Peristiwa ini berjalan selagi ia berusaha mempertahankan tanahnya. Ia dikurung dan dibuang di tidak benar satu kawasan Belitung Timur yang dikenal sebagai area Pulau Dapur.
Makhluk tanpa kepala ini konon mencari korban dengan cara memenggal kepala mereka. Hantu penebok kemudian dianggap sebagai dalang dari lebih dari satu kasus kematian tanpa kepala di wilayah tersebut.
Pada 2008, terdapat kasus penemuan mayat tanpa kepala. Kasus sama terhitung berjalan di dalam kurun 2017 sampai 2021.
Keberadaan hantu penebok terhitung dijadikan alat untuk menakut-nakuti anak-anak dengan menyatakan bahwa hantu ini mengincar kepala untuk dijadikan tumbal. Hal ini pula yang membuat kengerian hantu penebok tetap hidup di sedang masyarakat.
Tidak Terlalu Populer
Hantu penebok memang tak sepopuler hantu lainnya, seperti pocong maupun kuntilanak. Namun, kisah hantu penebok yang sudah hidup lama di kalangan masyarakat Belitung menarik sineas Tanah Air untuk mengangkat legenda urban ini jadi sebuah film.
Cerita mengenai hantu penebok diangkat ke layar lebar dengan judul The Bell: Panggilan untuk Mati. Lokasi syutingnya berada di lebih dari satu wilayah di Belitung Timur, tidak benar satunya di Bukit Samak Manggar, Gantung.
Cerita film selanjutnya mengangkat tema horor sekaligus menonjolkan kelebihan yang ada di Pulau Belitung, terhitung tambang pasir dan timah. Cerita film ini bermula selagi tambang timah di zaman kolonial jadi wilayah tewasnya sosok yang kini dikenal sebagai hantu penebok. Hingga kini, keberadaan hantu penebok tetap jadi tidak benar satu legenda urban yang tetap hidup.