Candi Songgoriti Kota Batu
ruangmistis.xyz – Candi Songgoriti Kota Batu dan kawasan sekitarnya menyimpan misteri di tengah keindahan alamnya. Sebagai bangunan cagar budaya tersedia misteri yang tersimpan lebih-lebih di segi barat candi peninggalan Kerajaan Mataram Kuno ini. Tak jauh berasal dari lokasi candi terkandung dua mata air yakni panas dan dingin yang menjadikan sumber bagi masyarakat sekitar.
Konon air panas ini lebih-lebih dialirkan ke sebuah hotel dan pemandian yang tersedia tak jauh berasal dari candi. Bahkan konon hotel yang ini udah tersedia sejak zaman Belanda yang dinamakan Badhotel didirikan terhadap 1911 Masehi.
Penelusuran di lokasi, sebetulnya di bagian depan udah dibangun untuk aktivitas hotel dan wisata air panas. Tapi aura negatif di belakangnya masih merasa hingga kini. Memang dahulu hotel ini sebetulnya udah terbengkalai sejak tiga th. lalu, sebelum saat direkonstruksi kembali.
Aroma mistis masih merasa meski sebagian bagian hotel yang sempat terbengkalai. Pintu masuk hotel bagian belakang berada satu lokasi dengan hotel dan Pemandian Air Panas Songgoriti.
Menelusuri lorong demi lorong di bagian belakang hotel merasa angker, pepohonan dan tanaman rimbun yang merambat tumbuh hingga ke bagian atap bangunan. Kini sebetulnya bagian hotel depan tepatnya di arah jalan masuk kawasan Songgoriti, udah dibangun, namun tak mengurangi aura mistisnya.
Terlihat sebagian tanaman yang di awalnya tumbuh hingga tinggi merasa dipotong, sebagian taman di dalam area hotel udah merasa dibersihkan. Hal ini sebetulnya udah merasa mengurangi kesan mistis area hotel. Tetapi adanya tiga pohon beringin besar di area hotel, dengan dua jembatan kayu usang menjadikan bangunan ini masih menyisakan kesan mistisnya.
Kisah mistis hotel ini lebih-lebih membuat Sara Wijayanto, Raffi Ahmad, mantan pemain Timnas Indonesia Hamka Hamzah, dan pesepakbola Syamsir Alam, hingga Crazy Rich Malang Gilang Widya Pramana, dulu merasakan sensasi beruji nyali di hotel terbengkalai ini.
Konon sebagian penampakan merasa berasal dari makhluk tinggi besar hingga lima meter lebih, perempuan berbaju putih seperti kuntilanak, hingga perempuan keturunan kerajaaan, masih dapat dilihat di kawasan Candi Songgoriti dan sekitaran hotel.
Tampak berasal dari pandangan tak kasat mata, seperti sosok makhluk tinggi besar, perempuan yang konon jadi korban pembunuhan, makhluk seperti perempuan berbaju merah, hingga kuntilanak di area pohon terlihat. Makhluk – makhluk ini dapat dirasakan lewat kontak batin dan indera yang lain.
Pakar spiritual Roy menyebut, tidak benar satu yang energinya dominan, yakni sesosok makhluk tinggi besar berkulit hitam yang membuat area ini memiliki aura negatif. Tapi paruh baya ini juga memiliki kekuatan indera keenam, tak mendambakan berkata panjang lebar berkenaan lokasi penginapan yang akan difungsikan kembali.
“Itu sosoknya tinggi besar lokasi di pohon sebelah sana, dominan itu. Tapi ini ulang dibersihkan semuanya, berkenan ditempati lagi,” ucap Roy, yang enggan disebutkan nama aslinya, kepada MNC Portal.
Beberapa warga Songgoriti, Kota Batu juga mengisahkan bagaimana kondisi hotel terbengkalai ini membangkitkan kesan mistis. Dari sebagian sosok yang dulu dilihatnya dan sebagian warga lain, sosok perempuan dan makhluk tinggi besar dulu menampakkan diri ke warga kira-kira area.
“(Yang dulu muncul) perempuan dan kayak orang tinggi besar, kata orang – orang sini, lokasinya jikalau malam gelap,” ungkap Sunarto, tidak benar seorang warga yang Songgoriti, yang menawarkan villa.
Selain lokasi hotel, area kira-kira Candi Songgoriti konon dahulu juga merupakan rumah sakit di zaman Belanda. Hal ini membuat sumber air panas di kira-kira Candi Songgoriti dialirkan untuk kebutuhan rumah sakit era Belanda dahulu.
Pamong Ahli Budaya sekaligus Arkeolog Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur Andi Muhammad Said mengatakan, pemerintah Belanda membangun total area kira-kira Candi Songgoriti terhadap th. 1921. Beberapa instalasi air panas berasal dari sumber dibuat untuk mengaliri kebutuhan rumah sakit.
“Mungkin (dibangun th. 1921), dapat juga setelahnya, kan ini banyak eksploitasi disita airnya, banyak sekali kami temukan tandon – tandon di bawah sana, itu juga struktur drainase itu nggak asli (bawaan candi), itu tersedia foto lama tersedia rumah sakit Belanda, mungkin itu bagian – bagiannya,” tutur Andi Muhammad Said.
Menurutnya, candi ini merupakan peninggalan era Kerajaan Mataram Kuno Mpu Sindok. Dimana perkiraan didirikan abad 9 Masehi, sehingga dapat dikatakan masuk kategori tertua di Jawa Timur.
“Kalau disebut tertua mungkin belum, namun dibanding lain – lain ini juga tua, (dirikan) abad 9 Masehi, sebelum saat Mpu Sindok, (peninggalan Kerajaan) Mataram Kuno,” tandasnya.