Gedung Tua dan Keangkeran yang Tertinggal

Gedung Tua dan Keangkeran yang Tertinggal

Gedung
Gedung Tua dan Keangkeran yang Tertinggal

ruangmistis.xyz – LAWANG SEWU, sebuah gedung tua yang sudah berusia ratusan th. itu meninggalkan banyak kisah-kisah mistis dan angker.

Gedung tua ini sekarang berada di bawah naungan PT Kereta Api (KAI) Persero, tepatnya di bawah Unit Pelestarian Benda dan Bangunan Bersejarah. KAI sendiri mengupayakan keras untuk menghilangkan kesan seram pada bangunan yang pertama kali dibuat pada 27 Februari 1904.

Disebut Lawang Sewu konon artinya adalah “Seribu Pintu”. Menilik sejarahnya, bangunan ini didirikan di zaman kolonialisme Belanda, tentu saja bangunannya juga dibuat oleh arsitek asal Negeri Tulip tersebut.

Adalah Cosman Citroen berasal dari Firma Arsitektur JF Klinkhamer and BJ Quindag. Citroen merancang Lawang Sewu bersama desain bergaya “Hindia Baru” untuk Kantor Pusat Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) atau Maskapai Perkeretaapian Hindia Belanda.

Bangunannya sudah sanggup digunakan pada 1 Juli 1907, namun baru benar-benar rampung bangunan utama dan sebagian bangunan lain di kompleks itu baru pada 1919. Lokasinya berada di tengah-tengah Kota Semarang , tepatnya Wilhelminaplein (kini Bundaran Tugu Muda) dan tak jauh berasal dari Stasiun Besar Tawang yang awalnya, juga dijadikan Kantor Pusat NIS.

Ya, ternyata awalannya Lawang Sewu itu hanya sekadar kantor perkeretaapian Belanda dan sedianya tak menyimpan kisah-kisah menakutkan sama sekali. Namun horor di area itu lahir akibat jaman pendudukan Jepang sejak 1942.

Banyak kejadian-kejadian yang mengerikan lahir di area itu, sejak Lawang Sewu dijadikan tidak benar satu basis terbesar serdadu Dai Nippon (Jepang). Karena tak sekedar menjadi area peristirahatan, gedung itu juga dijadikan area menyiksa, membunuh para pemuda pribumi, serta area perkosaan, penyiksaan dan pembunuhan kaum wanita pribumi dan “Indo” Belanda.

Di area gedung itu juga terdapat area bawah tanah atau bunker. Awalnya, area bawah tanah ini merupakan area cadanga air bersih di zaman Belanda. Tapi di zaman Jepang, justru dijadikan penjara bawah tanah.

Konon juga, di area bawah tanah yang turut terdapat sebuah terowongan itu, jikalau ditelusuri sanggup sampai ke area bawah tanah Stasiun Tawang. Beberapa th. lalu, wilayah bunker juga dulu dijadikan area beruji nyali oleh tidak benar satu stasiun TV swasta.

Dulu sebelum dipugar, Lawang Sewu dijaga oleh sebagian kuncen dengan kata lain juru kunci. Justru dikatakan, ramainya pengunjung ke Lawang Sewu itu di malam hari untuk bersafari malam. Kini, “wisata” macam itu sudah tak lagi eksis sejak dipugar PT KAI.

Beragam kisah mistis masih tertinggal di Lawang Sewu. Salah satu yang paling dikenal adalah arwah seorang Noni (wanita) Belanda. Disebutkan, dia menjadi tidak benar satu korban pemerkosaan dan penyiksaan, sampai dipenggal Jepang. Arwahnya kerap bergentayangan di lebih kurang Lawang Sewu.

HorrorStory